Semua orang benci teroris, karena mereka
menebar ketakutan di mana-mana. Namun ada teroris yang justru
dikejar-kejar di Surabaya, justru karena kelezatannya. Lezat? Ya teroris
yang satu ini jenis makanan. Ceker teroris namanya, dan ia dijual di
salah satu kedai sederhana di Kota Pahlawan.
Kedai makanan ini terletak di Jalan Tenggilis Mejoyo, tepatnya di depan kampus Universitas Surabaya. Di sini orang menyemut, mencari suguhan ceker teroris, yang jadi menu andalan.
Pemilik kedai, Rahardi Soekarno menjelaskan, dia menamakan menu tersebut ceker alias kaki ayam teroris karena rasanya luar biasa pedas. "Rasa pedasnya seakan meledak di mulut, seperti bom," katanya.
Rahardi menambahkan, rasa pedas dari ceker dibuat dalam dua level, pedas biasa, dan super pedas. "Kalau level pedas biasa, saya namakan teroris lokal, sedangkan yang sangat pedas, teroris internasional," ucap pria yang juga kerap disapa Pak Gendut.
Ia akui, belakangan menu ceker terorisnya ada peningkatan hampir 100 persen. "Jadi kalau hari biasa bisa habis 50 kilogram ceker, sekarang bisa 100 kilogram," katanya senang. Bagaimana tertarik mencoba?
Kedai makanan ini terletak di Jalan Tenggilis Mejoyo, tepatnya di depan kampus Universitas Surabaya. Di sini orang menyemut, mencari suguhan ceker teroris, yang jadi menu andalan.
Pemilik kedai, Rahardi Soekarno menjelaskan, dia menamakan menu tersebut ceker alias kaki ayam teroris karena rasanya luar biasa pedas. "Rasa pedasnya seakan meledak di mulut, seperti bom," katanya.
Rahardi menambahkan, rasa pedas dari ceker dibuat dalam dua level, pedas biasa, dan super pedas. "Kalau level pedas biasa, saya namakan teroris lokal, sedangkan yang sangat pedas, teroris internasional," ucap pria yang juga kerap disapa Pak Gendut.
Ia akui, belakangan menu ceker terorisnya ada peningkatan hampir 100 persen. "Jadi kalau hari biasa bisa habis 50 kilogram ceker, sekarang bisa 100 kilogram," katanya senang. Bagaimana tertarik mencoba?
0 comments:
Post a Comment